Senin, 30 Juni 2014

Arti Kepemimpinan

A. Teori dan Arti Penting Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau dipacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini

Teori Genetis (Keturunan), Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan bakat bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.

Teori Sosial, Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.

Teori Ekologis, Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.

Selain pendapat-pendapat yang menyatakan tentang timbulnya gaya kepemimpinan tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Bertolak dari pemikiran tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi dari pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s), yang dapat dinotasikan sebagai : k = f (p, b, s).

B. Tipologi Kepemimpinan

Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).

Tipe Otokratis, Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

Tipe Militeristis, Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Tipe Paternalistis, Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

Tipe Karismatik, Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

Tipe Demokratis, Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah. Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Para ahli yang membahas tentang faktor-faktor yg mempengaruhi kepemimpinan adalahTheodore J. Kowalski, Thomas J. Lasley II, James W. Mahoney (2008). Ketiga ahli ini memandang kepemimpinan dipengaruhi oleh tiga lingkaran variabel, yaitu variabel individu, organisasi, dan sosial. Seperti tampak pada gambar berikut:Keputusan tentu diambil oleh individu. Akan tetapi keputusan itu tidaklah murni disebabkan oleh kehendak individu tersebut, tetapi ada pengaruh dari faktor organisasi kemudian faktor sosial yang melikupi individu tersebut. Kowalski dkk. (2008: 25-46) menguraikan faktor-faktor dalam tataran individu, organisasi, dan sosial.

Pada tataran individu, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan keterampilan, karakteristik pribadi, nilai-nilai yg diyakini, penyimpangan, dan gaya dalam membuat keputusan. Variabel organisasi mencakup iklim dan budaya, politik organisasi, ancaman dan resiko, Ketidak-pastian, kerancuan, dan pertikaian. Sedangkan yang mencakup variabel sosial adalah kebutuhan resmi, meta –value, politik, dan ekonomi.

Dengan pola dikotomi, berdasarkan formulaHersey dan Blanchard serta penjelasan yang dikemukakan Kowalski dkk. di atas, penulis bisa membagi faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang muncul dari diri pemimpin, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terkait dengan karakteristik bawahan dan situasi. Termasuk didalamnya situasi organisasi dan sosial.

Faktor Internal, Sebagai seorang pribadi, pemimpin tentu memiliki karakter unik yang membedakannya dengan orang lain. Keunikan ini tentu akan berpengaruh pada pandangan dan cara ia memimpin. Ada karakter bawaan yang menjadi ciri pemimpin sebagai individu, ada kompetensi yang terbentuk melalui proses pematangan dan pendidikan.

Senin, 09 Juni 2014

Instagram Bela Kebijakan Anti Foto Telanjang

Pendiri Instagram mengatakan kepada BBCbahwa aturan aplikasi tentang foto telanjang itu "adil".Perusahaan itu menghadapi kecaman setelah menghapus foto-foto topless wanita.

Tapi CEO jejaring sosial itu Kevin Systrom mengatakan bahwa peraturan itu membuat Instagram menjadi "tempat paling aman untuk kalangan remaja dan dewasa".

Instagram memberlakukan ketentuan: "Dilarang memasang foto kekerasan, telanjang, setengah telanjang, pornografi atau foto yang mengandung unsur seks.

"Pernyataan ini muncul setelah Scout Willis, putri Bruce Willis dan Demi Moore, memprotes salah satu fotonya yang dihapus dari Instagram.

Rihanna, yang memiliki 1,3 juta pengikut di Instagram sebelum menutup akunnya, menyatakan dukungan terhadap kampanye Instagram ini.

Berbicara secara eksklusif untuk Newsbeat BBC, Kevin Systrom mengatakan aturan itu berlaku sama untuk selebriti dan pengguna biasa.

"Tujuan kami adalah benar-benar memastikan bahwa Instagram, apakah Anda seorang selebriti atau bukan, adalah tempat yang aman dan berisi muatan yang sesuai untuk remaja dan juga untuk orang dewasa," katanya.

"Kita perlu membuat aturan-aturan tertentu untuk memastikan bahwa setiap orang dapat menggunakannya."

Seiring dengan popularitasnya, Instagram telah menghadapi peningkatan pengawasan dari jenis foto dimuat di jejaring sosial.

Perusahaan ini sebelumnya memblokir istilah pencarian tertentu yang terkait dengan dugaan penjualan obat ilegal melalui aplikasinya

http://tekno.kompas.com/read/2014/06/07/0940270/Instagram.Bela.Kebijakan.Anti.Foto.Telanjang

Pesan Path Bakal Hilang dalam 24 Jam

Jejaring sosial Path yang sedang menaiki tangga popularitas, khususnya di Indonesia, akan mengubah kebijakannya terkait fitur layanan pesan pribadi (private messaging) di dalamnya.

Dalam tulisan di blog resmi mereka, Jumat (6/6/2014), Path mengumumkan bahwa mulai tanggal 11 Juni 2014 mendatang, semua pesan yang dikirim melalui Path ke sesama penggunanya hanya akan disimpan di server Path selama 24 jam.

Artinya, setelah pengguna mengirim pesan pribadi melalui Path, pesan tersebut akan dihapus dari server Path dalam jangka waktu 24 jam (ephemeral).

Sedangkan semua pesan yang diunduh dari server Path akan disimpan dalam perangkat masing-masing pengguna, hingga mereka melakukan log out, uninstall, atau update ke versi Path yang lebih baru.

Untuk itu, jika pengguna ingin menyimpan pesan tertentu sebelum berlakunya kebijakan baru ini, mereka dihimbau untuk membuka thread pesan tersebut dan menyimpannya.

Namun, Path tidak menambahkan fitur khusus untuk menyimpan pesan lama tersebut. Pengguna hanya disarankan untuk menyalin pesan percakapan tersebut ke aplikasi pesan lain, atau membuat screenshot.

Sementara untuk foto yang dikirim melalui pesan pribadi, pengguna bisa menyimpannya dengan aplikasi Camera Roll untuk perangkat iOS, dan fitur Gallery dalam perangkat Android.

Pesan suara (voice messages) dan video dikatakan Path tidak bisa diunduh dan disimpan dalam perangkat, baik dalam iOS maupun Android.

Dikutip dari The Next Web (7/6/2014), layanan messaging dalam Path diperkenalkan sejak versi 3.0 pada bulan Maret tahun lalu.

Path tidak memberikan alasan spesifik tentang perubahan kebijakan lamanya pesan disimpan dalam server tersebut, kecuali untuk meningkatkan privasi penggunanya.

Hingga saat ini, jejaring sosial Path diklaim telah memiliki basis pengguna lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia.

http://tekno.kompas.com/read/2014/06/09/1146270/Pesan.Path.Bakal.Hilang.dalam.24.Jam

Yahoo Tampil dengan Wajah Baru

Yahoo mulai berbenah. Setelah meluncurkan logo baru beberapa saat lalu, kini giliran situs web perusahaan yang dipimpin Marissa Mayer yang mengalami penyegaran. Fungsional, intuitif, dan modern, itulah yang ingin ditampilkan Yahoo. Halaman depan baru situs Yahoo ini sementara diperkenalkan Yahoo bagi penggunanya di Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Inggris dan Irlandia, serta Afrika Selatan.

Dalam situs blog Yahoo Inggris disebut bahwahomepage bagi mereka layaknya pintu depan sebuah rumah. Diharapkan, dengan penyegaran ini, Yahoo makin fokus dengan komitmennya untuk menyajikan desain yang menawan.

Yahoo mengklaim penggunanya menginginkan informasi terbaru dengan cepat, dengan cara memberikan mereka kebebasan untuk mengontrol dan menjaga beberapa elemen yang familiar buat mereka.

Inilah yang ingin disasar Yahoo yang dalam blognya mneyebut, "Pengalaman yang dioptimalkan untuk kemudahan sesuai kebiasaan setiap hari." Pengguna kini diharapkan bisa membaca berita terbaru, mengecek e-mail,posting foto, dan sebagainya, dengan cara yang lebih personal dan intuitif.

Homepage baru Yahoo juga dioptimalkan, baik untuk pengguna smartphone atau perangkat tablet. Lalu, apakah wajah segar Yahoo ini mampu membujuk lebih banyak pengguna mengunjungi Yahoo?

http://tekno.kompas.com/read/2013/11/14/1407065/yahoo.tampil.dengan.wajah.baru

Android Punya Logo Baru?

Logo tulisan Android selama ini memiliki kesan futuristis dan robotik. Logo tersebut telah dipakai selama sekitar 5 setengah tahun. Kini Google diduga sedang berpikiran untuk merubahnya.

Dalam video tentang animasi booting dari perangkat wearable device, LG G Watch yang beredar di YouTube, tulisan logo Android terlihat berbeda dari sebelumnya.

Di akhir video dengan durasi 17 detik tersebut, LG menampilkan logo tulisan Android dengan tampilan yang baru. Tulisan tersebut memiliki font dengan huruf kecil yang lebih lembut, terkesan lebih ramah dibanding kesan robotik futuristis yang dipakai saat ini.

Google memang sedang dalam tahap meluncurkan platform Android Wear yang ditujukan untuk perangkat-perangkatwearable high-end, termasuk LG G Watch itu.

Namun, keaslian video tersebut masih dipertanyakan. Apakah benar itu adalah video animasi booting perangkat LG G Watch yang akan dirilis atau bukan.

Namun video tersebut diunggah oleh akun Upleaks Admin, yang juga memiliki akun Twitter @upleaks. Akun tersebut dalam Bio-nya mengaku sebagai pembocor smartphone-smartphone baru dan berada di Tiongkok.

Sebelumnya Google juga telah merombak logo Motorola di tahun 2013 lalu saat perusahaan itu masih berada di bawah kendalinya.

Namun menurut The Verge (3/6/2014), logo baru Android (jika benar) tersebut mirip dengan logo jaringan supermarket Bloomingdale. Dengan mengasosiasikan Android dengan toko retailer kelas atas di benak konsumen melalui logo, bisa jadi langkah yang bagus bagi Google.

http://tekno.kompas.com/read/2014/06/04/0949180/Android.Punya.Logo.Baru.